AS – Indonesia Punya Kesamaan Masalah Lingkungan

AS - Indonesia Punya Kesamaan Masalah Lingkungan

Pemerintah Amerika Serikat memastikan punya masalah lingkungan yang sama dengan Indonesia. Beberapa masalah itu, sudah disampaikan secara terbuka dan internasional oleh Barack Obama Presiden Amerika Serikat, dalam forum-forum internasional.

“Kalau di Amerika ada masalah pemanasan global, maka di Indonesia, khususnya Surabaya dipastikan juga punya masalah yang sama dalam penanganan masalah lingkungan hidup,” kata Kristen F Bauer Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, dalam diskusi bersama para aktifis lingkungan di Jawa Timur.

Indonesia menurut Kristen, punya keberagaman sumber daya hayati, yang tidak dimiliki negara lain di dunia. Untuk itu, lanjut Kristen, bangsa Indonesia harus bangga dan bisa menjaga kondisi keberagaman sumber daya hayati itu, dengan lebih peduli pada masalah lingkungan hidup.

“Menjaga kondisi lingkungan hidup, tidak hanya kewajiban para aktifis lingkungan, tapi jadi tanggung jawab semua manusia, yang hidup di atas bumi ini,” tegas Kristen.

Dalam diskusi tentang kondisi lingkungan hidup di Indonesia itu, para aktifis lingkungan hidup, juga sempat berteleconference, dengan Duta Besar Amerika Serikat di Jakarta.

“Diskusi yang cukup menarik dibahas dalam teleconference itu, diantaranya tentang ilegal logging, yang masih sering terjadi di Indonesia, khususnya di wilayah-wilayah yang masih memiliki hutan,” kata Teguh Ardi Srianto Ketua KJPL, yang juga ikut berpartisipasi dalam diskusi.

Sementara di sela diskusi, hadir juga Prigi Arisandi Penerima Goldman Environmental dari Amerika Serikat, yang juga Direktur Ecoton – Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah, dan menceritakan pengalamannya selama di Amerika Serikat, untuk menerima penghargaan itu, langsung dari Barack Obama Presiden Amerika Serikat.

Menurut Prigi, untuk melakukan sebuah perubahan besar dalam memperbaiki kondisi lingkungan, perlu ada gerakan massal, yang punya komitmen sama, untuk penyelamatan lingkungan.

“Kita perlu bersama, dalam melakukan perbaikan, dan tidak bisa kalau hanya dilakukan dengan bagian per bagian, tanpa ada kesamanaan visi dan misi,” kata Direktur Ecoton, yang juga deklarator terbentuknya Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan.

Meski sudah mendapat penghargaan internasional dan bergengsi di bidang lingkungan hidup, Prigi mengatakan, itu bukan titik akhir perjuangannya dalam menyelamatkan lingkungan, tapi justru pemicu awal, untuk tetap berjuang bersama-sama masyarakat, melawan para perusak lingkungan, sesuai dengan peran dan kemampuan masing-masing.

“Ini hanya awal, dan semua bisa berjuang untuk lingkungan, meski tidak harus mendapat penghargaan seperti saya,” tegas Prigi yang selalu tampil sederhana, meski namanya sudah mendunia. [KJPL]

Berita Lainnya

Leave a Comment