Dua Harimau Putih Lahir Di Kebun Binatang Bali

Dua Harimau Putih Lahir Di Kebun Binatang Bali

Kebun Binatang Bali mendapat tambahan dua “warga” baru, yaitu dua bayi harimau putih benggala, hasil perkawinan antara pasangan harimau induk Kartini dan pejantan Buntung, di Gianyar, Bali, Rabu (18/02/2009).

Dokter hewan kebun binatang swasta di Bali itu, Dewa Atmaja, menyatakan, “Kelahiran kedua hewan langka ini lancar, langsung disusui induknya yang berusia tiga tahun. Sebelumnya, kedua induk dan pejantan ini sempat kawin tetapi Kartini mengalami abortus.”

Di alam bebas aslinya, harimau benggala (Panthera tigris tigris atau Panthera tigris bengalensis) tinggal 4.000 saja dan perburuan liar atas mereka masih sering terjadi. Harima benggala adalah harimau terbesar kedua di dunia yang masih ada setelah harimau siberia (Panthera tigris amoyensis), yang berhabitat di perbatasan hutan tundra Siberia, Rusia, dengan kawasan salju China.

“Sekarang keadaan kedua bayi harimau putih itu baik-baik saja, stabil, dan menggembirakan. Tetapi jenis kelaminnya belum diketahui karena induknya masih sangat menjaga mereka,” kata Atmaja.

Kartini diperoleh Kebun Binatang Bali melalui program pertukaran hewan koleksi dengan Kebun Binatang Surabaya, sedangkan Buntung yang berusia tiga setengah tahun dengan warna putih didapat dari program serupa dengan Kebun Binatang Pematangsiantar di Sumatera Utara.

Sekitar enam bulan lalu, Kartini mengalami abortus dengan dua janin harimau putih yang sudah berbentuk nyaris sempurna sebagai calon bayi harimau. Perkawinan di antara kedua harimau ini kemudian diulang lagi setelah keduanya dinilai siap secara naluri dan medis.

Harimau putih paling lazim terdapat di antara harimau benggala. Semula warna dominan putih ini dianggap sebagai mutasi biasa yang tidak bisa direkayasa secara genetik, namun perkembangan ilmu pengetahuan di bidang ini menghasilkan temuan berbeda.

Dengan begitu, kelahiran harimau benggala putih bisa terjadi hasil perkawinan alami atau buatan antara induk berloreng biasa dan jantan putih, atau keduanya putih, atau induk yang putih. Diketahui tidak terdapat penyimpangan perilaku dan naluri di antara harimau benggala loreng biasa dan saudaranya yang berloreng dasar putih.

Masa kebuntingan harimau diketahui sekitar empat bulan dan mereka dewasa secara seksual sejak usia dua setengah tahun. Di alam liar, usia mereka antara 18 hingga 20 tahun dengan wilayah jelajah sekitar 100 kilometer persegi bagi yang jantan.

“Kami senang dengan kelahiran mereka. Ini menjadi catatan prestasi tersendiri bagi kami karena bisa mengembangbiakkan mereka secara eks situ. Ini menjadi tambahan koleksi hewan yang sangat berharga,” kata Atmaja. [KJPL]

Berita Lainnya

Leave a Comment