Bencana lumpur panas Lapindo di Sidoardjo yang kini ditangani BPLS tengah membentuk sebuah tim dari berbagai ahli untuk melakukan pengukuran 3D.
“Kita dapatkan kalau dari hasil pengukur dari 3D ini, ternyata lumpur masih keluar sampai 30 tahun lagi,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, di Jakarta.
Menurut Andi, pemerintah pusat dan pemda setempat harus segera mengambil langkah-langkah terkait hasil temuan tersebut.
Ditambahkan Staf Khusus Presiden itu, tim peneliti Lumpur Lapindo juga sedang meneliti apakah ada kemiripan dengan runtuhnya Majapahit yang tenggelam akibat bencana alam.
“Tapi tim kami sedang meneliti, dan 11 x 9 km bukti kerajaan Majapahit banyak sekali lapisan kebencanaan. Sebenarnya bencana apa yang menenggelamkan kerajaan majapahit,” jelas dia.
Namun demikian, kata Andi, timnya belum bisa menyimpulkan apakah runtuhnya Kerajaan Majapahit mirip dengan lapindo akibat bencana alam seperti gempa bumi atau letusan Gunung Merapi. [KJPL]
