Bojonegoro Masih Minim Jamban Sehat

Bojonegoro Masih Minim Jamban Sehat

Berdasar survey internal, Juli 2014, ada 32.077 anggota Koperasi Mitra Dhuafa (Komida) belum memiliki tolilet dan 30.268 memiliki toilet tanpa septitank.

Artinya ada 62.345 anggota Komida yang belum memiliki jamban yang layak dan sehat dari 170.000 anggota Komida (36,6%). “Secara nasional Komida menargetkan 20 ribu anggota di tahun 2018 memiliki jamban,” ujar Sugeng Riyono Direktur Operasional Koperasi Mitra Dhuafa (Komida) kepada intiwarta.com, Sabtu (18/11/2017).

Untuk mewujudkan itu, Komida menggandeng lembaga nirlaba asing Water.org dan petugas sanitarian lokal. Selain itu memasukkan pembiayaan sanitasi sebagai satu diantara indikator keberhasilan cabang dari sisi target Sosial Performance Management (SPM), Pelatihan untuk staf Komida, memberikan insentif untuk staf memasukkan indikator SPM, seleksi dan pelatihan untuk tukang, serta pemicuan kepada anggota secara langsung dan tidak langsung.

Supeni satu diantara penerima kredit jamban, warga RT 19 RW 04 Dusun Kedung Ngingas, Desa Kolong Kecamatan Ngasem, Bojonegoro mengaku, sebetulnya ada program pemerintah dalam pengadaan jamban. “Tapi bantuannya terlalu sedikit untuk orang miskin seperti kami,” ujarnya.

Kata Supeni, bantuan pemerintah lewat desa, hanya berupa 2 unit bis, 1 closet dan biaya untuk tukang bangunan Rp 30 ribu. “Tanpa bantuan dana dari pihak lain, tidak mungkin kami bisa membuat jamban,” paparnya.

Sebelumnya, Supeni dan warga desa yang lain sudah terbiasa buang hajat di tegalan atau hutan. Tapi ketika anak perempuannya semakin dewasa, dia merasa butuh fasilitas buang air yang lebih aman dan nyaman. Berkat kucuran kredit dari Komida dan kerjasama Water.org, ibu dua anak itu, sekarang sudah memiliki jamban yang proses pembangunannya menghabiskan anggaran Rp 10 juta. [KJPL]

Berita Lainnya

Leave a Comment