Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan – KJPL Indonesia desak Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menindak pelaku pencemar Limbah Bahan Berbaya Beracun (B3) berupa sisa dan bekas makanan-minuman kadaluarsa di Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Desakan ini disampaikan Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan – KJPL Indonesia, sesudah melakukan pantauan selama dua bulan terakhir (terhitung mulai awal Juni-Juli 2018), di Kawasan Tambak Cemandi, Sedati, Sidoarjo, tepatnya di area kawasan pertambakan, bekas kolam pancing di koordinat 7°22’17.1″S 112°48’34.9″E. Selama pantauan dilakukan di lokasi, ada beberapa temuan yang dicatat Tim KJPL Indonesia, diantaranya tentang aktifitas pembakaran…
Baca LengkapKategori: PRESS RELEASE
Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan berdiri, dengan harapan bisa memberikan kontribusi peran positif pada lingkungan hidup yang lebih baik melalui peran para jurnalis dalam menyampaikan pesan, berita, informasi dan lainnya dalam berbagai media dengan standart yang tepat.
KJPL Indonesia Ajak Warga Jadi Detektif Lingkungan
Semakin maraknya ketidakpedulian pada lingkungan menginspirasi Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan – KJPL Indonesia mengajak warga jadi “Detektif Lingkungan”. Dengan adanya “Detektif Lingkungan” ini, diharapkan dapat membantu dan jadi satu diantara cara mengajak warga agar lebih peduli pada lingkungannya. Teguh Ardi Srianto Ketua Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan – KJPL Indonesia mengatakan, peluncuran Gerakan “Detektif Lingkungan” ini, sebenarnya sudah pernah dilakukan KJPL Indonesia di awal-awal terbentuknya KJPL Indonesia, sekitar tahun 2006 lalu. “Hanya waktu itu, gebyar dari Gerakan Detektif Lingkungan kurang terdengar, karena memang waktu itu, keberadaan media sosial belum semasif sekarang,”…
Baca LengkapKali Tambak Lumpang Surabaya Tercemar
Sudah lebih dari lima tahun terakhir, warga di sekitar Tambak Pring, Asemrowo, Surabaya terancam bencana banjir. Ancaman banjir ini, disebabkan tidak berfungsinya aliran sungai atau kali yang ada diantara wilayah Tambak Pring, Asemrowo dan Tambak Lumpang, Sukomanunggal, Surabaya. Dari pantauan dilokasi, kondisi tercemarnya Kali Tambak Lumpang itu, sebagian besar disebabkan limbah dari sampah rumah tangga dan beberapa aktifitas usaha yang dilakukan warga di sekitar lokasi. Ismail Warga Tambak Pring mengatakan, akibat sampah di kali sekitar tempat tinggalnya itu, kalau musim hujan tiba, beberapa rumah warga pasti kebajiran. “Baru satu jam…
Baca LengkapBupati Bojonegoro Akui Warganya Miskin Jamban
Masih banyaknya warga Bojonegoro yang belum memiliki jamban, diakui langsung Suyoto Bupati Bojonegoro. Waktu dikonfirmasi tentang kondisi warganya yang belum memiliki jamban, Suyoto memastikan, kalau angka Open Defecation Free (ODF) atau Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Bojonegoro masih tinggi. “Ya memang masih banyak warga Bojonegoro yang biasa BABS, karena belum memiliki jamban. Selian itu karena faktor geografis dan budaya,” jelas Suyoto Bupati Bojonegoro dua periode, Sabtu (18/11/2017), seperti diwartakan intiwarta.com. Berdasar data dari Dinas Kesehatan Bojonegoro disebutkan, kalau 85 persen lebih kepala keluarga di Bojonegoro sudah memiliki jamban dan…
Baca LengkapKJPL Desak BLH Jatim Umumkan Hasil Lab PT PRIA
Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan – KJPL Indonesia mendesak Badan Lingkungan Hidup – BLH Jawa Timur segera menyampaikan ke publik, hasil pemeriksaan laboratorium kualitas air sumur milik PT Putra Restu Ibu Abadi (PRIA) dan sumur warga di Desa Lakardowo, Jetis, Mojokerto. Desakan ini disampaikan KJPL Indonesia, karena hasil pemeriksaan laboratorium itu sudah tuntas dan disampaikan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) langsung ke BLH Jawa Timur pada 11-12 Agustus 2016 lalu. Menurut Teguh Ardi Srianto Ketua KJPL Indonesia, penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium itu perlu segera diketahui publik secara terbuka, karena akan…
Baca LengkapKLHK Pastikan PT PRIA Tak Cemari Lakardowo
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan PT Putra Restu Ibu Abadi (PRIA) tidak melakukan pencemaran lingkungan di Desa Lakardowo, Jetis, Mojokerto. Kepastian ini disampaikan Karliansyah Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran Kementrian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) pada Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan – KJPL Indonesia, seperti disampaikan dalam rilis KJPL Indonesia, Rabu (10/08/2016). Menurut Karliansyah, kepastian tidak ditemukannya terjadinya pencemaran itu, didasarkan dari hasil uji laboratorium yang dilakukan Tim Independen KLHK pada sampel air sumur pantau PT PRIA dan air sumur warga di Desa Lakardowo, yang sudah dilakukan pada 14-15 Juni 2016…
Baca LengkapMotret Berbayar Di Lakardowo Disesalkan Jurnalis
Adanya aturan memotret atau memfoto harus membayar di Desa Lakardowo, Jetis, Mojokerto sangat disesalkan para jurnalis, yang sering melakukan peliputan di lokasi itu. Munculnya aturan ini, ditengah maraknya pemberitaan kasus dugaan pencemaran limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) yang diduga dilakukan PT Putra Restu Ibu Abadi (PRIA). Menurut Imam Akbar satu diantara jurnalis di Mojokerto, aturan motret harus membayar itu disampaikan Prigi Arisandi Direktur Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ECOTON), pada medio Mei-Juni 2016 lalu, waktu memberikan arahan pada warga Desa Lakardowo yang didampingi lembaganya. Dikatakan Imam, aturan motret…
Baca Lengkap