Dukung Komodo Masuk “New Seven Wonder”

Dukung Komodo Masuk "New Seven Wonder"

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya, Minggu (05/04/2009), menyatakan optimistis, biawak raksasa Komodo (varanus comodoensis) yang ada di Taman Nasional Komodo (TNK) masuk nominasi tujuh keajaiban dunia baru (new seven wonder).

Dalam hubungan dengan itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan dukungan maksimal terhadap TN Komodo yang terletak di wilayah Kabupaten Manggarai Barat di ujung barat Pulau Flores lewat situs www.new7wonder.com agar masuk nominasi tujuh keajaiban dunia baru.

Berdasarkan hasil voting sementara, kata Gubernur Lebu Raya mengutip laporan Dinas Pariwisata NTT, TN Komodo sudah berada di posisi sepuluh dari sebelumnya posisi 12 untuk kategori E (forest, national park, natural reserves).

“Posisi ini harus terus kita pertahankan dengan terus memberi dukungan kita kepada TN Komodo lewat situs www.new7wonder.com,” katanya dan menambahkan, jika akhirnya TN Komodo masuk dalam daftar tujuh keajaban dunia baru, maka arus kunjungan wisatawan ke TN Komodo diharapkan semakin meningkat.

TN Komodo akan terus bersaing dengan kandidat keajaiban dunia baru lainnya, seperti Amazon (Brazil), Puerta Princesa (Philiphina), Dinosaur Provincial Park (Kanada), Sundarbans Forest dan taman nasional yang tersebar di Afrika seperti Eua National Park (Tonga) dan Okavango (Afrika).

Pada September 2009 mendatang, Yayasan New7wonder Foundation akan menetapkan tujuh keajaiban dunia yang terbaru berdasarkan hasil poling yang dilayangkan lewat situs tersebut. Komodo ditetapkan sebagai Taman Nasional pada 6 Maret 1980 yang ditandai dengan peresmian taman nasional tersebut oleh Presiden Soeharto pada saat itu.

Pada 1986, TN Komodo ditetapkan sebagai Cagar Biosfer serta menjadi Situs Warisan Dunia (world heritage site) pada tahun 1991. Luas kawasan TN Komodo sekitar 173.300 hektare yang meliputi wilayah daratan seluas sekitar 40.728 hektare dan wilayah perairan seluas sekitar 32.572 hektare.

Ada tiga pulau masuk dalam kawasan TN Komodo, yakni Pulau Komodo (33.937 hektare), Pulau Rinca (19.625 hektare) dan Pulau Padar (2.017 hektare). Kawasan TN Komodo berada di ketinggian sekitar 735 meter di atas permukaan laut.

Menurut data yang dilaporkan Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), binatang purba yang diduga kuat sebagai kembaran manusia itu, tercatat sekitar 1.500 ekor hidup di Pulau Rinca, sementara 1.500 ekor lainnya terdapat di Pulau komodo serta beberapa ekor komodo lainnya hidup di Pulau Padar dan Pulau Gili Motang.

Dalam kawasan TN Komodo, khususnya di Pulau Komodo, tercatat sekitar 360 kepala keluarga (KK) yang hidup di pulau tersebut, namun mereka tidak pernah membunuh biawak raksasa itu, karena telah dianggapnya sebagai leluhur.

Konon, orang asli Komodo meyakini satwa purba tersebut merupakan anak dari hasil perkawinan antara leluhur mereka bernama Majo dan seorang putri naga ajaib.

Dari perkawinan itu, putri naga melahirkan anak kembar yakni seorang pria berwujud manusia yang dinamai “Gerong” dan seorang putri berwujud naga yang dinamai “Ora”, sehingga sampai sekarang orang Komodo tetap menamai binatang langka dunia itu dengan sebutan “Ora”.

Dahulu kala, Pulau Komodo hanya dihuni oleh sedikit orang asli Komodo, namun sekarang jumlah penduduk di pulau kecil di ujung barat Pulau Flores itu terus bertambah seiring dengan masuknya suku Bima, Bajo, Bugis, Sumba, Ambon dan sedikit orang Flores.

Dengan mengacu pada sejumlah elemen tersebut, Gubernur NTT Frans Lebu Raya optimistis, TN Komodo masuk dalam tujuh keajaiban dunia baru (new seven wonder).

Dalam hubungan dengan itu, ia mengharapkan dukungan semua elemen masyarakat di NTT dan seluruh Indonesia lewat situs www.new7wonder.com agar TN Komodo masuk dalam nominasi tujuh keajaiban dunia baru.  [KJPL]

Berita Lainnya

Leave a Comment