Korban Lumpur Lapindo Anggap Pemerintah Tak Tegas

Korban Lumpur Lapindo Anggap Pemerintah Tak Tegas

Pertemuan selama lebih dari lima jam antara perwakilan korban lumpur Lapindo dengan pemerintah di Istana Negara belum memberikan hasil yang menggembirakan. Janji Lapindo mencicil ganti rugi Rp 20 juta per bulan, dikhawatirkan ini sekadar janji. Pemerintah tak tegas menghadapi Lapindo.

Sepuluh orang perwakilan warga di terima masuk ke Istana Negara sekitar pukul 09.30 WIB. Warga menuntut  sisa pembayaran ganti rugi sebesar 80 persen yang dijanjikan cair hari ini, Selasa (2/12), benar-benar dibayarkan.

Perwakilan warga diterima  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, dan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah. Menurut Wisnu Aji Karedet,  koordinator warga, warga benar-benar butuh uang. “Masa Keputusan Presiden bisa dipermainkan,” ujar Wisnu.

Ia bersama sekitar seribu warga  Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera I, datang ke Istana agar Presiden langsung turun tangan. Diguyur hujan dan kepanasan, ditempuh warga demi perjuangan menuntut ganti rugi. Mereka mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjalankan keputusannya  Nomor 14 Tahun 2007 yang mewajibkan PT Lapindo Brantas segera melunasi pembayaran ganti rugi kepada warga.

Surbakti, salah satu warga,  mengatakan dirinya dan teman-temannya sudah cukup bersabar menunggu lebih dari dua  tahun. Ia menanti sisa pembayaran ganti rugi 80 persen langsung dibayar. Nilai ganti rugi rumah Surbakti masih sekitar Rp 120 juta. “Kami butuh uangnya untuk beli rumah dan menyekolahkan anak,” katanya.

Menurut Surbakti, mereka sempat ditawari pembayaran dengan cara dicicil. Lapindo awalnya sanggup  membayar Rp 15 juta per bulan. Setelah ditunggu, cicilan itu tak kunjung dibayar. Sekarang berjanji mau mencicil Rp 20 juta per bulan. “Maunya kami cash sekarang juga, wong sudah telat kok masih diutang terus,”  katanya.

Surbakti bertekad  bertahan di Jakarta sampai ada kepastian pembayaran dari perusahaan milik keluarga Aburizal Bakrie itu.  Selama di Jakarta, ia dan kawan-kawannya menginap di Masjid Istiqlal. Sekitar pukul 15.30, setelah diguyur hujan dan capek berunjuk rasa, warga menuju kemblai ke Masjid Istiqlal. [KJPL]

Berita Lainnya

Leave a Comment