Mekanisme Baru Energi Bersih untuk Negara Berkembang

Mekanisme Baru Energi Bersih untuk Negara Berkembang

Jakarta | Masyarakat tidak mampu di negara berkembang sebentar lagi bisa mengganti lampu minyak tanah dan disel mereka dengan energi terbarukan melalui mekanisme baru yang diciptakan oleh PBB.

Sebagaimana dilaporkan dalam siaran pers Perserikatan Bangsa-Bangsa, Selasa (6 Maret 2012) lalu, UNFCCC akan menciptakan mekanisme pengurangan emisi yang memungkinkan penduduk di negara berkembang untuk mendapatkan bantuan finansial guna beralih ke energi baru dan terbarukan.

Mekanisme pengurangan emisi bernama Clean Development Mechanism (CDM) beserta metodologi dan sistem pengawasannya ini telah disetujui oleh jajaran eksekutif CDM. Mekanisme ini memungkinkan proyek-proyek yang sudah terdaftar untuk memeroleh kredit saat mereka berhasil mengurangi gas rumah kaca dan berpartisipasi dalam pembangunan yang berkelanjutan.

Mekanisme CDM membuka kesempatan bagi proyek-proyek pengurangan emisi di negara berkembang untuk mendapat kredit pengurangan emisi yang tersertifikasi atau yang dikenal dengan nama kredit Certified Emission Reduction (CER). Nilai satu kredit CER setara dengan satu ton emisi karbon dioksida.

Kredit CER ini bisa diperdagangkan, dijual dan digunakan oleh negara industri untuk membantu mereka mencapai target pengurangan emisi di bawah Protokol Kyoto – konsensus tambahan selain UNFCCC yang memiliki konsekuensi legal untuk mengurangi emisi global.

Setiap proyek dalam mekanisme CDM baru ini harus menggunakan metodologi yang sudah disetujui guna memantau pencapaian target pengurangan emisi selama proyek energi bersih itu berlangsung.

Metodologi ini bisa digunakan di setiap proyek yang menerapkan teknologi energi terbarukan – seperti proyek pembangkit listrik tenaga surya di komunitas yang tidak memiliki akses listrik – dengan catatan 75% konsumennya adalah rumah tangga. [KJPL]


Berita Lainnya

Leave a Comment