Pendiri Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan – KJPL Indonesia

KJPL Indonesia

Suko Widodo

Pakar Komunikasi yang juga Dosen Komunikasi di FISIP Unair ini, merupakan pelopor dan tukang kompor, untuk segera dibentuknya KJPL, di awal Mei 2006 dan minta agar dibentuk secara resmi dan terlembaga. Hasil koordinasinya dengan Prigi Arisandi Mantan Wartawan Harian Surya – Direktur Ecoton dan Teguh Ardi Srianto Reporter Suara Surabaya, dipastikan lembaga itu segera terbentuk dan didirikanlah KJPL Indonesia, tepat 01 Juni 2006.

 

Aries Widojoko

Penyiar Radio Suara Surabaya ini, punya perang penting dalam berdirinya KJPL Indonesia, karena dialah perancang Logo dan Lambang KJPL, yang diolahnya sekian lama, sesuai dengan bidang studinya waktu kuliah di ITN Malang, sebagai Arsitek. Aries juga sangat mendukung terbentuknya KJPL Indonesia, dengan aktif  dalam beberapa kegiatan trainning jurnalistik lingkungan hidup.

 

Teguh Ardi Srianto 

Mantan Aktifis Mahasiswa di Era Reformasi ini, tidak pernah bosan untuk berorganisasi, bahkan sangat sering organisasi yang diikutinya sekarang berkembang cukup baik dan bermanfaat untuk masyarakat luas. Dengan pengalamannya di bidang jurnalistik, baik cetak dan elektronik, Teguh yang juga Reporter di Radio Suara Surabaya ini, ingin mengambil peran untuk menyelamatkan Lingkungan Hidup dengan profesi yang digelutinya sebagai jurnalis, karena itu Teguh dibantu beberapa praktisi, akademisi, dan aktifis LSM termasuk para jurnalis di Surabaya, akhirnya mewujudkan cita-citanya itu, dengan membentuk
Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan – KJPL Indonesia, pada 01 Juni 2006.

 

Ronny Mustamu

Pakar Komunikasi yang juga Dosen Komunikasi UK Petra Surabaya ini, punya peran penting dibelakang berdirinya KJPL, karena sangat sering memberikan masukkan dan saran, sebelum KJPL secara resmi berdiri, khususnya tentang ilmu dan trik-trik penyampaian komunikasi ke masyarakat agar upaya penyadaran dan kampanye perbaikan lingkungan hidup yang dilakukan KJPL Indonesia dapat diterima dan dipahami masyarakat dengan baik dan benar.

Ditengah kesibukannya sebagai pembicara di beberapa bidang komunikasi dan teknologi informasi Ronny masih menyempatkan untuk mengembangkan KJPL Indonesia, untuk bisa lebih berkembang, diantaranya dengan terus berkampanye lewat jejaring media sosial dan sarana teknologi informasi lainnya.

 

Fajar Arifianto

Karirnya diawali sebagai Reporter di Radio Pro FM Surabaya, kemudian berlanjut di Radio Suara Surabaya juga sebagai Reporter dan berlanjut sampai menjadi Kontributor Daerah Jawa Timur waktu bergabung dengan Indosiar. Di tengah kesibukannya sebagai kontributor Indosiar, Fajar masih menyempatkan diri, untuk membangun dan mengembangkan KJPL Indonesia, sebagai satu diantara organisasi Jurnalis yang konsen pada masalah Lingkungan Hidup dan terlahir di Surabaya.

Selain memberi kontribusi waktu KJPL berdiri, Fajar yang sekarang sudah dua kali menjabat sebagai Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah ( KPID ) Jawa Timur, tetap meluangkan waktunya untuk mendukung setiap aktifitas KJPL, khususnya dalam bidang dokumentasi video,  sehingga semua angenda kegiatan KJPL dapat terdokumentasi secara visual.

 

Grenda Sri Bhisma

Pria yang awalnya menjadi Reporter di Radio Sonora Surabaya dilanjut menjadi Reporter di Suara Surabaya ini, juga punya peran penting dalam berdirinya KJPL Indonesia, meski tidak lama mengikuti perjalan KJPL, Grenda tetap sering memberikan masukkan dan saran, untuk perbaikan organisasi para jurnalis yang lahir di Surabaya.

Ditengah kesibukannya sekarang sebagai Produser di RCTI dan MNC-TV Surabaya, Grenda tetap terus memberikan semangat pada para jurnalis yang masih meluangkan waktu, untukterus  melakukan upaya-upaya penyadaran tentang pentingnya lingkungan hidup lewat organisasi yang diberi nama Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan – KJPL Indonesia.

Berita Lainnya

Leave a Comment