Sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang Kota Bekasi akan diolah menjadi listrik. ”Ini diharapkan dapat alternatif solusi masalah sampah,” ujar Direktur Utama PT PLN Fahmi Mochtar di Kabupaten Sumedang Jawa Barat, Rabu (18/02/2009).
Fahmi mengatakan hal ini sebelum menandatangani kesepakatan bersama rencana jual beli tenaga listrik Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) yang akan dibangun di Bantar Gebang. Kerjasama disepakati dengan PT Navigat Organic Energy Indonesia sebagai pengolah. Adapun PLN sebagai pembeli listrik yang dihasilkan dari sampah itu.
Menurut Fahmi, pembangkit listrik tenaga sampah ini rencananya bisa menghasilkan listrik tidak kurang dari 26 Megawatt. ”Ini tentu akan sangat bermanfaat bagi PLN dan masyarakat,” katanya.
Selain dapat meningkatkan keandalan pasokan tenaga listrik, kata Fahmi, pembangkit ini akan mengurangi pemakaian BBM sehingga dapat mengurangi biaya pokok produksi PLN. ”Secara nasional dapat mengurangi pemakaian BBM oleh PLN yang pada tahun lalu sekitar 80 persen, menjadi 60 persen pada tahun ini,” katanya.
Direktur PT Navigat Organic Energy Indonesia, Soeyoto mengatakan, pengolahan sampah dengan investasi senilai 82 juta US Dolar itu menghasilkan listrik 26 Megawat. ”Sampah yang dibutuhkan untuk listrik sebesar itu sekitar 4.500 ton per hari,” kata Soeyoto. [KJPL]