Populasi kera ekor panjang atau “macaca fascicularis” yang berada di lokasi Taman Wisata Wendit, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menurun tinggal 200 ekor dari awalnya mencapai 300 ekor.
Ketua Organisasi Perlindungan Satwa Liar, ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid di Malang, mengatakan, menurunya populasi kera itu akibat kurang pedulinya pengelola wisata Wendit terhadap perkembanganbiakan satwa.
Rosek mengatakan, kera yang hidup di kawasan wisata Wendit hanya mendapatkan makanan dari pengunjung, dan tidak pernah diberi makan atau dirawat secara khusus oleh pengelola wisata. “Hewan-hewan itu hanya mendapatkan makanan dari belas kasih pengunjung yang datang. Selebihnya, mereka tak pernah diberi makan dan dirawat secara khusus oleh pengelola wisata,” katanya.
Rosek menjelaskan, dengan adanya pola makan yang tidak teratur, membuat perkembangbiakan kera menjadi tak teratur pula, sehingga dalam setahun kera yang biasanya dapat melahirkan satu anak, kini sudah lima tahun belum bertambah.
“Berdasarkan pemantauan kami, jumlah kera yang ada di lokasi wisata Wendit sudah sejak lima tahun terakhir tidak pernah bertambah, dan belum terlihat pula kera yang bunting,” katanya.
Selain itu, pola hidup kera di wilayah itu sudah bergeser dari yang awalnya bergantung pada alam, kini menjadi tergantung pada pemberian pengunjung.
“Dalam pantauan kami beberapa tahun terakhir, kera yang ada di Wendit pernah kelaparan karena tidak diberi makan oleh pengunjung, sebab saat itu lokasi wisata tutup karena ada pembangunan,” katanya.
Sehingga, kawanan kera pernah melakukan penjarahan makanan ke rumah-rumah warga di sekitar kawasan wisata Wendit.
“Selama ini, pihak pengelola tak mengerti akan hal itu, dan menganggap hal itu biasa, ini bisa mengancam hilangnya polulasi kera di kawasan wisata Wendit,” katanya.
Untuk itu, ProFauna mendesak pengelola wisata Wendit yakni, Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa, sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Malang, agar memperhatikan populai kera di wilayah tersebut.
Sebab, kera di kawasan itu telah menjadi maskot utama wisata Wendit, sehingga pihak pengelola perlu memperhatikan populasi kera di wilayah itu. [KJPL]