Wagub Jatim Ancam Akan Turun Demo PT PRIA

Perjuangan warga Lakardowo, Jetis, Mojokerto untuk mendapatkan hak lingkungan sehat dan baik di desanya, sesudah 6 tahun berupaya dapat apresiasi positif dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

Apresiasi ini disampaikan Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jatim dan Bambang Sadono Kepala Badan Lingkungan Hidup Jawa Timur, yang menemui perwakilan warga Lakardowo di Kantor Gubernur Jawa Timur, Kamis (10/03/2016), waktu warga melaporkan ancaman perusakan lingkungan yang dilakukan PT Putra Restu Ibu Abadi (PRIA), perusahaan pengolah limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3).

Menurut Gus Ipul sapaan akrab Syaifullah Yusuf, sikap ngawur PT. PRIA tidak bisa ditolelir lagi. “Ini sudah keterlaluan kalau sampai mencemari lingkungan dan warga. Kalau warga demo saya siap ikut turun bersama warga untuk mendesak PT. PRIA agar tutup,” ujar Gus Ipul.

Dikatakan Syaifullah Yusuf, kasihan kalau warga terus jadi korban. “Ini sudah ada laporan warga yang terdampak dari aktifitas dan limbah B3 yang diolah PT. PRIA, ternyata sangat bahaya. Sekarang warga ini sakit parah, informasinya dia bekas karyawan PT. PRIA,” ungkap Gus Ipul.

“Pemprov Jawa Timur akan menindaklanjuti laporan warga ini langsung ke Kementrian Lingkungan Hidup Kehutanan dan saya sudah minta Kepala BLH Jatim serius memperhatikan laporan warga, minggu depan sudah harus ada ketegasan dan kejelasan,” papar Gus Ipul.

Wagub Jatim dalam kesempatan itu juga mengkritik pedas kinerja Badan Lingkungan Hidup Jawa Timur yang dinilai tidak maksimal dalam mengawasi PT. PRIA yang merupakan satu-satunya perusahaan pengelolah limbah B3 di Jawa Timur.

“Pak Bambang saya kritik juga ini, gimana kinerjanya, Wasdalnya gimana kerjanya? Kok jadinya seperti ini, ada apa ini?” tanya Gus Ipul ke Bambang Sadono Kepala BLH Jatim di depan perwakilan warga Lakardowo.

Mendapat kritikan itu, Bambang Sadono Kepala BLH Jawa Timur mengatakan, kalau kelemahan pengawasan itu disebabkan minimnya tenaga pengawas di BLH Jatim.

“Wasdal di BLH Jatim hanya satu orang dan harus mengawasi ribuan perusahaan di Jawa Timur, ini sangat kurang,” kilahnya.

Sementara Yasin dan Maji perwakilan warga Lakardowo, Jetis, Mojokerto yang menemui Gus Ipul mengatakan, warga sudah bosan dengan janji PT. PRIA yang sudah membuat kesepakatan dengan warga tahun 2013 lalu.

“Semua kesepakatan itu tidak ada buktinya, yang terbukti justru lingkungan kami dicemari PT. PRIA dengan limbah B3 yang diolah,” ujar Yasin.

Diterangkan Yasin, sekarang ini sudah lebih dari 40 warga desanya yang sudah keluar masuk rumah sakit dan puskesmas karena diduga terdampak dari cemaran limbah B3 PT. PRIA.

“Warga ada yang mengalami sesak nafas, gatal-gatal, dan batuk juga meraskan badanya panas beberapa hari dan itu sudah sering terjadi secara bergantian hampir tiap hari, sesudah PT. PRIA beroperasi di desa kami,” ungkap Yasin.

Dalam pertemuan dengan Gus Ipul, warga Lakardowo menyampaikan kronologis bencana lingkungan yang terjadi di desa mereka mulai tahun 2010 lalu.

Gus Ipul Wagub Jatim merespon akan segera menyikapi informasi dan laporan warga yang sudah dilengkapi data, bukti foto, rekaman video dan dukungan data serta kajian ilmiah tentang kondisi terbaru di Desa Lakardowo yang terpapar limbah B3.

Rencananya, minggu depan, paling lambat Senin, Gus Ipul akan turun langsung ke lokasi PT PRIA untuk membongkar kuburan limbah B3 yang ada di dalam kawasan perusahaan dan di sekitar pemukiman warga.

Wakil Gubernur Jawa Timur juga prihatin dengan adanya limbah medis yang dibiarkan berserakan di sekitar lokasi perusahaan PT PRIA dan banyak mengakibatkan warga tertusuk jarum suntik bekas yang harusnya diolah dengan baik sesuai aturan dan prosedur pengolahan limbah B3. [KJPL]

Berita Lainnya

Leave a Comment