Pendanaan dan investasi energi bersih menembus angka US$263 miliar tahun lalu atau tumbuh 6,5% dibanding tahun sebelumnya.
Hal ini terungkap dari hasil penelitian terbaru The Pew Charitable Trusts yang diterbitkan minggu lalu. Dan untuk pertama kalinya sejak 2009, Amerika Serikat kembali menduduki posisi teratas menggantikan China yang selama ini memimpin pendanaan dan investasi energi bersih. Jerman, Italia, Inggris, dan India juga berhasil menarik investasi energi bersih dalam jumlah besar.
“Investasi energi bersih, di luar penelitian dan pengembangan, telah tumbuh 600% sejak 2004, didukung oleh kebijakan nasional yang efektif yang menciptakan kepastian pasar,” ujar Phyllis Cuttino, Direktur Program Energi Bersih dari Pew Charitable Trusts.
Amerika Serikat berhasil menarik investasi energi sebesar US$48 miliar tahun lalu. AS memberikan stimulus untuk menggairahkan pasar energi bersih nasional. Para investor berlomba-lomba mengambil kesempatan ini sebelum stimulus berakhir pada akhir 2011. Salah satu stimulus yang masih berlangsung hingga Desember tahun ini adalah pemberian insentif pajak atas listrik yang berasal dari energi terbarukan.
Energi surya mengalami kenaikan tertinggi sebesar 44%, menarik investasi sebesar US$128 miliar atau lebih dari separuh investasi energi bersih di negara-negara anggota G-20. Harga panel surya yang terus turun – mencapai separuh dari harga 12 bulan yang lalu – adalah salah satu pemicunya. Harga energi angin juga turun pada 2011.
Kombinasi penurunan harga dan pertumbuhan investasi tersebut juga menciptakan rekor kapasitas energi bersih baru sebesar 83,5 gigawatts (GW) pada 2011. Dari jumlah tersebut, kapasitas energi surya baru mencapai 30 GW, sementara energi angin mencapai 43 GW.
Yang menarik, kapasitas energi bersih dunia saat ini mencapai 565 GW, 50% lebih tinggi dibanding kapasitas energi nuklir dunia pada 2010.
Investasi energi bersih juga tumbuh pesat di wilayah Asia/Oceania – naik 10% menjadi US$75 miliar. Pertumbuhan yang relatif datar di China diimbangi oleh pertumbuhan di negara lain seperti di India, Jepang dan Indonesia.
Indonesia mencatat pertumbuhan investasi tertinggi di antara negara-negara anggota G-20 – mencapai 520%. Secara keseluruhan lebih dari US$1 miliar sudah diinvestasikan di aset-aset energi bersih Indonesia tahun lalu, membawa Indonesia menempati ranking ke-14 dunia. [KJPL]