Tools Monitoring Pelaksanaan REDD+ Belum Jelas

Tools Monitoring Pelaksanaan REDD+ Belum Jelas

Belum jelasnya indikator penilai untuk pemantauan pelaksanaan Program Pemantauan REDD+, membingungkan pemantau independen REDD+. Ini terungkap dalam Workshop Pemantauan Independen Program REDD Jawa, Bali, Nusa Tenggara, di Bogor, yang digelar mulai Kamis (29/03/2012) sampai Sabtu (31/03/2012) mendatang. Beberapa peserta Workshop dari daerah-daerah, masih bingung dengan kepastian indikator, untuk mendasari proses penilaian sebuah program REDD+ berjalan dengan baik atau tidak. “Kalau tidak sesuai target, itu indikatornya apa, dan kalau sesuai terget, indikatornya juga apa,” kata Prigi Arisandi  Direktur Ecoton,  dalam agenda itu. Sementara Mardi Minangsari dari Multistakeholder Forestry Program (MFP) mengatakan,…

Baca Lengkap

Melestarikan Hutan Jati, Mensejahterakan Ekonomi

Hutan Indonesia Hadapi Tekanan Berat

Lembaga pangan PBB menyeru tiga negara untuk melestarikan wilayah hutan jati alami yang luasnya saat ini terus berkurang. Dalam siaran pers yang diterbitkan kemarin (27/03/2012), Organisasi Pangan PBB (FAO) meminta tiga negara untuk memerbaiki praktik pengelolaan hutan jati mereka untuk menjaga kualitas dan pasokan kayu yang bersumber dari alam ini. Hutan jati alami hanya tumbuh di empat negara yaitu: India, Laos, Myanmar dan Thailand. Menurut penelitian yang dilakukan oleh FAO, luas wilayah hutan jati alami dan kualitas kayu di tiga negara pertama yang disebut – kecuali Thailand – terus menurun.…

Baca Lengkap

REDD, Apakah Itu ?

Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation

REDD+, singkatan dari Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation, merupakan suatu mekanisme global yang bertujuan untuk memperlambat perubahan iklim dengan memberikan kompensasi kepada negara berkembang untuk melindungi hutannya. Skema ini mulai menjadi perdebatan yang hangat sejak Papua Nugini dan Kosta Rika menjabarkan proposal pengurangan emisi deforestasi pada diskusi perubahan iklim pada tahun 2005. Indonesia maju untuk memperjuangkan REDD pada konvensi perubahan iklim di Bali tahun 2007, di mana ide tersebut telah berkembang dengan mengikutsertakan isu ‘degradasi hutan’. Berbagai usul penambahan isu tentang agroforestri dan pertanian juga muncul. REDD berkembang…

Baca Lengkap